Senin, 03 Mei 2010

Khusyuk Dalam Shalat

Sebuah cerita yang diriwayatkan bahwa ada seorang sahabat rasul mengadu bahwa jika ia mengerjakan shalat tidak bias khusyuk sepenuhnya. Ia seringkali masih terkait hal-hal lain didalam shalatnya.

Rasul menjawab”tidak ada orang yang bias khusyuk sepenuhnya dengan sempurna sejak dari awal hingga akhir.”

Tiba-tiba Ali bin Abi Thalib menyanggah “aku bisa ya Rasullulah.”

Lalu Nabi berkata”betulkah?” “betul” jawabAli dengan yakin.

Beliau bersabda” jika memang betul kamu bisa shalat dengan khusyuk sejak dari awal hingga akhir, aku akan berikan sorbanku ini untukmu sebagai hadiah.” Mendengar pernyataan Nabi, Ali lalu mengerjakan shalat sunah dua raka’at. Setelah selesai beliau bertanya kepada Ali” bagaimana? Bisa khusyuk dengan sempurna?” dengan wajah murung Ali menjawab “awalnya aku bisa khusyuk sekali. Begitu pula didalam raka’at yang kedua, ketika sujud yang terakhir juga masih bisa khusyuk hingga duduk tasyahud. Kemudian sampai pada mendekati salam, barulah hatiku berubah lantaran teringat janjimu ya Rasul, bahwa engkau akan memberikan hadiah sebuah sorban bagus kepadaku, maka rusaklah khusyuk ku.”

“demikianlah pula yang lain-lain”, kata Nabi. “karena khusyuk itu diukur oleh Allah sebatas kemampuan manusia. Yang penting, ketika pikiranmu terbawa oleh urusan lain, setelah ingat kembalilah kepada shalatmu lagi. Sebab dalam mengerjakan ibadah hendaknya kita mampu seakan-akan melihat Allah Ta’ala. Namun jika tidak mampu, asalkan kita ingat bahwa dia telah melihat kita, itu sedah memadai”, ujar Nabi sambil tersenyum.

Demikianlah, mengerjakan shalat khusyuk itu memang tidaklah mudah, jika anda tidak bisa khusyuk dalam shalat jangan malah meninggalkannya, namun tetaplah shalat dan berusaha khusyuk karena shalat adalah kewajiban kita sebagai umat muslim.

Sumber: Imam Turmudzi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar